Sejarah kekejaman dunia
cenderung terfokus pada pria berkarakter keji. Banyak yang melupakan, di
antara tokoh sejarah, ada beberapa wanita jg berkarakter keji.. (takut)...
Ada wanita yang menjadi dalang
pembunuhan berantai. Ada wanita yang menyebabkan terjadinya tragedi
dalam kehidupan orang banyak. Berikut daftar wanita-wanita paling kejam
yang pernah hidup dalam sejarah manusia seperti dimuat Listverse.
1. Elizabeth Bathory
Countess
Elizabeth Bathory dianggap sebagai pembunuh berantai paling terkenal
dalam sejarah Hongaria dan Slovakia. Rumor beredar selama bertahun-tahun
tentang hilangnya gadis petani yang bekerja di istana Bathory.
Desas-desus mengenai wanita kelahiran
1560 tersebut sampai ke Raja Mathias II, yang lalu mengirim utusan ke ke
Castle Csejthe. Akhirnya ditemukan kekerasan dalam istana sang
Countess. Satu gadis tewas, dan lainnya ditemukan sekarat, terluka atau
terkunci.
Kekejaman Bathory termasuk pemukulan
parah selama periode yang lama, penggunaan jarum, membakar atau mutilasi
tangan, kadang-kadang wajah dan alat kelamin, mengelupas daging dari
wajah, lengan dan bagian tubuh lainnya, dan membuat korban kelaparan.
Jumlah korban diperkirakan mencapai
ratusan selama 25 tahun. Namun sang Countess tidak pernah dihadapkan
pada pengadilan karena status sosialnya. Dia dikucilkan sebagai tahana
rumah hingga kematiannya pada 1914.
2. Ratu Mary I
Mary adalah anak tunggal raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon. Ratu yang lahir pada 1516 mewarisi mahkota kerajaan setelah kematian Edward VI dan penghapusan Hari Sembilan Ratu-Lady Jane Grey. Maria dikenal sebagai pemimpin yang berusaha keras mengembalikan Inggris kepada agama Katolik.
Mary adalah anak tunggal raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon. Ratu yang lahir pada 1516 mewarisi mahkota kerajaan setelah kematian Edward VI dan penghapusan Hari Sembilan Ratu-Lady Jane Grey. Maria dikenal sebagai pemimpin yang berusaha keras mengembalikan Inggris kepada agama Katolik.
Di masa pemerintahannya, banyak umat
Protestan terkemuka yang dieksekusi, sehingga membuat nama Mary dikenal
sebagai “Mary Berdarah”. Ancaman tiang gantungan memaksa lebih dari 800
umat Protestan meninggalkan Inggris. Karena kekejamanannya, Mary I
disejajarkan dengan Ratu Elizabeth I. Dia meninggal pada 1558.
3. Myra Hindley
Myra
Hindley dan Ian Brady, dua orang yang paling bertanggung jawab terhadap
pembunuhan warga ‘Moor’ di daerah Manchester Inggris pada pertengahan
1960. Wanita yang lahir pada 1942 bertanggung jawab atas penculikan,
pelecehan seksual, penyiksaan dan pembunuhan terhadap tiga anak di bawah
usia dua belas tahun dan dua remaja, masing-masing berusia 16 dan 17
tahun.
Kunci yang ditemukan di tangan Myra
menjadi bukti yang memberatkan termasuk rekaman jeritan saat salah satu
korban diperkosa sebelum dibunuh. Meski mendapat hukuman penjara hingga
hari-hari terakhirnya, Myra masih menunjukkan sikap sombong yang jadi
ciri khasnya. Dia meningggal pada 2002.
4. Isabella Castile
Isabella
I dari Spanyol, dikenal sebagai pelindung dari Christopher Columbus.
Bersama suaminya, Ferdinand II dari Aragon, Isabella bertanggung jawab
untuk menyatukan Spanyol di bawah pemerintahan cucu mereka, Carlos I.
Untuk mendorong unifikasi, Isabella
menunjuk Tomás de Torquemada sebagai Inkuisitor Agung yang melakukan
inkuisisi tahap awal. Bertepatan dengan 31 Maret 1492 yang menandai
Keputusan Alhambra, negara melakukan pengusiran atau memaksa pemeluk
Yahudi dan Islam berganti agama menjadi Katolik. Sekitar 200 ribu orang
meninggalkan Spanyol. Sisanya memilih bertukar kepercayaan yang kemudian
dianiaya inkuisitor.
Pada tahun 1974, Paus Paulus VI membuka
peluang bagi Isabella untuk proses beatifikasi. Hal ini menempatkan
wanita yang lahir pada 1451 dan meninggal tahun 1504 menjadi seorang
santa. Gereja Katolik menjulukinya sebagai Pelayan Tuhan.
5. Beverly Allitt
Julukan
‘Malaikat Kematian’ disandang pembunuh berseri paling terkenal di
Inggris ini. Wanita kelahiran 1968 bekerja sebagai perawat anak, dan
bertanggung jawab atas pembunuhan empat anak dan cedera serius lima
orang yang ada dalam perawatannya.
Modus yang ia pakai menghabisi nyama
korbannya adalah suntikan insulin atau kalium yang memicu serangan
jantung, dan membuat korban tidak bernapas tanpa menyadarinya. Walaupun
divonis bersalah atas sembilan kasus, Allit masih bisa menyerang 13 anak
selama lima puluh delapan hari sebelum tertangkap.
Allit tidak pernah berbicara mengenai
motifnya melakukan kejahatan. Tapi gangguan kepribadian sindrom
Munchausen disebut-sebut sebagai penyebab tindakan brutalnya.
6. Belle Gunness
6. Belle Gunness
Wanita
keturunan Norwegia yang lahir pada 1859 adalah salah satu pembunuh
berantai wanita paling berbahaya. Tubuhnya yang tinggi kekar
memungkinkan wanita ini membunuh kedua suami dan anak-anaknya dalam
waktu berbeda.
Dia juga menghabisi orang yang
mendekati, pacar, dan orang dua putrinya, Myrtle dan Lucy. Motif
perilaku kejam Gunnes akibat keserakahan, karena kekasihnya mencuri
aset dan asuransi jiwa yang dijadikan sumber pendapatannya.
Dilaporkan, korbannya mencapai 20 orang
selama beberapa dekade. Laporan lain bahkan menyebut angka lebih dari
100 orang. Cerita seram kekejaman Belle kemudian menjadi cerita rakyat
tentang dongeng kriminal AS. Gunnes meninggal pada 1931.
7. Mary Ann Cotton
Petualangan
wanita asal Inggris Mary Ann Cotton, sebagai pembunuh berantai lebih
awal 30 tahun dibandingkan Gunnes. Lahir pada 1832, ia lalu menikah
pada usia 20 tahun dengan William Mowbray. Keduanya menetap di Plymouth,
Devon dan memiliki lima anak. Empat di antaranya meninggal karena
‘demam lambung’ dan ’sakit perut’.
Mereka kemudian pindah dan melahirkan
tiga anak lainnya. Sang suami kemudian meninggal setelah menderita
‘gangguan usus’ pada Januari 1865. Suami keduanya, George Ward, dan satu
dari anaknya meninggal karena masalah yang sama.
Surat kabar setempat menemukan Mary Ann
beraksi di Inggris utara, dan telah kehilangan tiga orang suami,
beberapa orang kekasih, teman, ibu dan belasan anak karena gangguan
perut. Seluruh kematian itu diduga akibat racun arsenik yang sengaja
ditabur Ann ke makanan mereka, demi menerima asuransi. Atas kasus itu,
Ann dihukum gantung di Durham County Gaol, 24 Maret, 1873.
Bonus
8. Ilse Koc
Julukannya
menyeramkan, “Die Hexe von Buchenwald” atau sang penyihir dari
Buchenwald. Ilse adalah istri Karl Koch, komandan kamp konsentrasi
Buchenwald pada 1937-1941, dan Majdanek pada 1941-1943. Karena
kekuasaan yang diberikan sang suami, Ilse menikmati kekejaman,
penyiksaan.
Sebagai kenang-kenangan, ia
memerintahkan untuk mengambil tato dari para tahanan yang dibunuh.
Setelah membangun arena olahraga indoor pada tahun 1940, dengan
mengorbankan 250 ribu narapidana, Ilsa dipromosikan menjadi
Oberaufseherin atau ‘pengawas kepala’ beberapa wanita penjaga di
Buchenwald. Dia bunuh diri dengan menggantung diri di penjara wanita
Aichach pada tanggal 1 September 1967.
9. Irma Grese
Salah
satu produk Nazi berjuluk “Pelacur dari Belsen” ini adalah penjaga
kamp-kamp konsentrasi di Ravensbrück, Auschwitz dan Bergen-Belsen. Dia
dipindahkan ke Auschwitz pada 1943, dan dipromosikan menjadi Supervisor
senior di akhir tahun.
Wanita kelahiran 1923 ini bertanggung
jawab atas kematian lebih dari 30 ribu tahanan wanita Yahudi. Karyanya
yang terkenal kejam diantaranya menjadikan tahanan sebagai mangsa anjing
kelaparan, kekerasan seksual, penembakan, pemukulan sadis dan kamar
gas.
10. Katherine Knight
Wanita
Australia pertama yang dihukum tanpa pembebasan bersyarat. Katherine
Knight yang lahir 1956 memiliki sejarah kekerasan dalam hubungan dengan
pasangan. Dia menghaluskan gigi palsu mantan suaminya, John Charles
Thomas Price, dan mengiris leher anjing di hadapan suaminya.
Drama ini berakhir saat Knight menusuk
Price hingga tewas menggunakan pisau daging. Price ditusuk sedikitnya
sebanyak 37 kali, dari depan, belakang, dengan banyak luka yang menembus
di bagian organ vital.
Bagian-bagian tubuh pria nahas tersebut
diolah berbagai jenis masakan, dari sup, panggang, hingga melengkapi
saus sayuran sementara bagian lain ia gantung di pintu.
7 Informasi seputar info menarik & Seputar kumpulan misteri di dunia