Mesir telah dikenal dengan budayanya yang kental ditandai dengan benda peninggalan=peninggalan sejarahnya yang di temukan oleh arkeolog. Msir juga menyimpan
banyak mitos yang sudah dikenal umum. Dan mitos – mitos tersebut
tidaklah sepenuhnya benar. Dan ada beberapa yang menyimpang dan patut untuk
diluruskan. Berikut 7 artikel tentang Mitos Mesir Kuno yang menyimpang Cekidot !
Kutukan Firaun datang ketika orang mencoba untuk membuka piramida
tempatnya bersemayam. Hal ini terjadi pada Tutankhamun seorang awak
media yang tewas karena ikut ekspedisi untuk mengungkap misteri
piramida. Namun hal itu salah besar.
Tutankhamun meninggal karena jamur
dan gas beracun yang diembuskan dari piramida ketika piramida dibuka.
Itulah teori yang dikemukakan ilmuwan saat ini. Bukan karena kutukan
Firaun, karena pemimpin ekspedisi, yang seharusnya menjadi target utama
kutukan, malah hidup kurang lebih 16 tahun lagi dari ekspedisinya ke
Piramida. Jadi, jangan hanya percaya mitos. Ungkap semua dengan bukti –
bukti yang nyata.
Sunggu disayangkan bagi mereka yang mengikuti Alkitab sebagai panutan
sejarah tanpa mencari tahu kebenarannya. Tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa bangsa Israel telah diperbudak di zaman Mesir Kuno.
Kita tahu banyak tentang Mesir Kuno dari catatan menyeluruh mereka,
namun mereka tidak pernah menyebutkan mempunyai ras budak, mereka tidak
pernah menyebutkan The Ten Plagues (Sepuluh Tulah) dan tidak ada
informasi arkeologis yang menunjukkan jutaan Ibrani mendiami Mesir atau
padang pasir.
Pembangunan piramida menurut mitos adalah dilakukan oleh para budak.
Namun kenyataannya banyak makam – makam dari orang yang membuat piramida
di samping piramida. Bukankah dikuburkan disamping makam raja itu
adalah sebuah penghormatan besar? Tentu bukan orang sembarangan bukan?
Selain itu juga ditemukan tulang – tulang sapi yang dipercayai sebagai
sisa makanan dari pembuat piramida. Ini semakin mempertegas bahwa
pembuat piramida bukanlah seorang budak melainkan pengrajin – pengrajin
handal.
Ketika Firaun meninggal, pelayan mereka tidak dibunuh dan dimakamkan
dengan mereka seperti yang diyakini saat ini. Ini hanya terjadi pada 2
Firaun dari Dinasti Pertama Mesir yang diketahui bahwa pelayan mereka
dikuburkan bersama mereka. Kecenderungan manusia untuk menggeneralisasi
telah menyebabkan mitos bahwa ini terjadi juga pada sekitar 300 atau
lebih Firaun lainnya.
Firaun kemudian mungkin menyadari bahwa pelayan
terpercaya mereka lebih berguna jika hidup daripada mati, sehingga
mereka menguburkan diri dengan ‘shabtis’ sebagai gantinya. Shabtis
adalah patung – patung dari pelayan mereka yang dapat membantu para
Firaun di akhirat.
Hieroglif memberi warna interior makam-makam Mesir Kuno dan istana.
Tapi bertentangan dengan mitos, piramida relatif tidak mempunyai
dekorasi. Memang, sampai saat ini piramida di Giza yang dianggap
benar-benar tanpa dekorasi di dalamnya.
Anggapan ini terbantahkan ketika
hieroglif ditemukan di balik pintu rahasia di Piramida Besar beberapa
bulan lalu. Dan, tidak semua piramida batu kapur berwarna. 4000 tahun
yang lalu beberapa bagian, seperti pilar interior, dicat merah atau
putih. Bagaimanapun piramida adalah bangunan batu tertua dan paling
populer di dunia. Itu yang tidak terbantahkan
6. Hieroglyphs
Kebanyakan orang menganggap bahwa orang Mesir Kuno yang menemukan
hieroglif. Namun, hieroglif huruf primitif itu mungkin dibawa ke Mesir
oleh penjajah Asia Barat. Mitos lain, dipicu oleh gambar ular dan kaki
tanpa tubuh, mengindikasikan bahwa hieroglif adalah bahasa kutukan dan
mantra magis. Pada kenyataannya, hieroglif digunakan untuk prasasti
berbahaya atau penggambaran historis.
Kebudayaan Mesir kuno bukan hanya tentang piramida dan mumi,
sebenarnya masih banyak hal lain yang belum kita ketahui. Riset oleh
para ahli dilakukan setiap harinya untuk menguak peradaban mereka yang
sesungguhnya. Penemuan baru tentang kapal di sebuah piramida. Ini
mengindikasikan Raja Firaun ingin segera berlayar membantu Dewa Ra, Dewa
Matahari, untuk berperang melawan Apep, iblis dari kegelapan. Setiap
malam, perahu layar Dewa Ra bertempur dengan Apep dan pada subuh ia
muncul dengan kemenangan dan tampak kapal pesiar di langit.
Bonus:
8. Alien
Gambar di atas menunjukkan sebuah cerita yang menggelitik. Coba
perhatikan dengan seksama antara gambar yang tengah dan gambar yang
paling kiri. Orang – orang banyak yang meyakini bahwa penduduk Mesir
kuno mempunyai hubungan yang erat dengan alien, makhluk luar angkasa.
Pembangunan piramida yang begitu tinggi dikatakan mempunyai maksud untuk
berhubungan dengan pihak alien. Pernyataan yang salah kaprah. Dan mural
yang dikatakan alien, adalah tidak lebih dari sebuah vas bunga.
Ketika kita membicarakan Mesir, tentu yang ada dalam pikiran kita
adalah piramida, mumi dan dan dewa – dewa. Ini mengindikasikan bahwa
masyarakat Mesir Kuno sangat terobsesi pada kematian. Hal tersebut
dibantah oleh penemuan – penemuan oleh arkeolog. Seperti pahatan –
pahatan pada dinding makam – makam orang Mesir kuno yang menggambarkan
tentang kehidupannya, seperti panen raya, berburu, memancing dan lain –
lain.
Sedangkan mumi sendiri adalah cara untuk menjaga mayat manusia
tetap “hidup”, seperti penampilannya dikehidupan sehari-hari. Ini
menandakan bahwa mereka tidak terobsesi dengan kematian. Justru
sebaliknya, mereka ingin terus “hidup”.
Cleopatra VII adalah Firaun terakhir dari zaman Mesir Kuno. Ia selalu
identik dengan kecantikannya yang memikat banyak orang. Perawakan
Cleopatra yang seperti ini sebenarnya dari Shakespeare yang lantas
diabadikan oleh sutradara Joseph L. Mankiewicz sebagai sebuah film.
Padahal, koin Romawi kuno menunjukkan Cleopatra memiliki fitur maskulin,
yaitu hidung besar, dagu yang menonjol dan bibir tipis. Tentu ini
bertolak belakang dengan perawakan Cleopatra yang berkembang di dunia
sekarang. Di sisi lain, ia adalah seorang raja yang cerdas.
Sumber-sumber kontemporer mencatat Cleopatra sebagai sosok karismatik
dan cerdas. Mungkin ini yang dimaksud dengan “cantik”. Bukan kecantikan
fisik seperti yang diartikan kebanyakan orang.
Sumber:Google.com